Post by Anthonite J. Austen-Britt on Apr 21, 2012 18:04:27 GMT 7
Registration Form
Visualisasi: AnnaShopia Robb
Link ; 3.bp.blogspot.com/-EXI11foxgwM/T00X8ijFljI/AAAAAAAAL6U/8BaPCXUciFs/s1600/z6.jpeg
Nama karakter: Anthonite Jean Austen-Britt
Tanggal lahir, umur: 25 Juni 2000, 12 tahun
Ciri-ciri fisik:
Tinggi/berat : 150 cm/40 kg
Rambut : Pirang bergelombang
Warna mata : Abu-abu
Sifat karakter:
Suka menyendiri, mandiri untuk anak seusianya, mempunyai jiwa pemberontak, keras kepala, optimis, melakukan hal-hal yang ia inginkan, cerdas dan kreatif.
Ia sangat menyukai seni.
Domisili asal:
Las vegas, California, Amerika Serikat
Latar belakang:
Ayah : Adam Lavigne Bratt
Ibu : Caprice Austen
Ia adalah seorang pelajar sekolah menengah pertama. Sejak lahir ia diasuh oleh neneknya dan ketika berusia 2 tahun ia tinggal dengan neneknya, baru ketika usianya 5 tahun ia tinggal bersama ibunya di Las Vegas, akan tetapi tidak berlangsung lama. Ia kemudian memilih untuk tinggal kembali dengan neneknya di Carson City, Nevada sampai peristiwa wabah virus terjadi.
Contoh RPG:
Anthonite Jean Austen-Britt baru saja terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk ketika ibunya meneleponnya. Ia tidak tahu apa yang akan dibicarakan ibunya dengan neneknya, ia hanya tahu ibunya sedang terburu-buru untuk berbicara dengan neneknya di larut malam seperti ini.
Jean begitu ia dipanggil oleh neneknya, mengusap-usap matanya sambil menguap, rasa kantuk masih menyerangnya. Padahal ia seharian ini tidur terus di rumah karena sekolah meliburkannya akibat wabah virus yang menyerang beberapa kota akhir-akhir ini.
Jean duduk malas di sofa ruang tengah tempat dimana neneknya sedang menerima telepon dari ibunya.
"Jean, segera kemasi barang-barangmu sayang.." suara neneknya menyadarkannya dari kantuknya kembali.
"Apa? malam-malam begini? memangnya apa yang barusan mom katakan?" tanya Jean heran kepada neneknya yang baru saja selesai menerima telepon dari ibunya.
"Ia akan menjemputmu besok." jawab neneknya.
"Mau kemana? aku tidak mau kembali tinggal di Las vegas!!" sergah Jean ketus.
"Iya, jika Las Vegas tempat yang aman saat ini Jean maka kau harus ke sana." jawab neneknya dengan tenang.
Jean ingin sekali menimpali perkataan neneknya tadi, tapi ia kemudian mengurungkan niatnya, masuk ke kamarnya untuk segera membereskan barang-barang yang akan ia perlukan nantinya, setidaknya untuk bertahan hidup.
Ia tahu apa yang dimaksud neneknya dan ibunya, pasti tidak lain karena wabah virus yang sedang menyerang Amerika dan beberapa negara lainnya saat ini. Jika hal itu terjadi maka ia akan pasrah kemana ibunya akan membawanya beserta neneknya pergi. Selama itu adalah tempat yang aman.
Ia mengeluarkan beberapa kaos dan baju hangat dari lemarinya, ia tahu tidak mungkin membawa semua pakaian miliknya di saaat seperti ini. Ia pun mulai menghitung jumlah pakaian yang akan ia bawa berdasarkan manfaatnya. Sempat terpikirkan sekilas tadi mengenai Adam--lelaki yang mengaku sebagai ayahknya ketika neneknya memberitahukan kepadanya bahwa ia akan dijemput oleh ibunya besok. Apakah Adam akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan ibunya kepada dirinya? jika iya, lalu dimana ia sekarang?
Jean tidak pernah melihat sosok ayahnya lagi sejak 6 tahun yang lalu. Ayahnya meninggalkannya ketika usianya 2 tahun, lalu kembali lagi ketika usianya 5 tahun, akan tetapi ayahnya bukan kembali untuk memberikan kehangatan baginya melainkan kembali untuk menemuinya di pengadilan--memperebutkan hak asuh dirinya.
Sejak ia berkata ia ingin tinggal bersama ibunya dan pengadilan memutuskan perkara itu, sosok Adam tidak pernah terlihat lagi. Entah dimana ayahnya sekarang berada, apakah ayahnya merasa sakit hati terhadapnya sehingga tidak mau menemuinya lagi? entahlah, dan saat ini bukanlah saatnya untuk memikirkan hal itu, masih ada hal yang lebih penting lagi untuk ia pikirkan.