Post by Caprice Austen on Jun 21, 2012 19:02:22 GMT 7
Tahun 2009
Awal tahun 2009 rumor tersebar bahwa telah ditemukan sebuah jenis penyakit baru: virus bernama Solanum yang begitu membahayakan dan dapat menyebar dengan cepat. Virus ini dikatakan berasal dari benua Afrika, menyebabkan orang-orang yang terinfeksi menjadi makhluk buas menyeramkan, menyerang satu sama lain dengan membabi-buta dan tanpa pandang bulu. Penularannya terutama berlangsung melalui gigitan. Virus Solanum tersebut telah menyerang satu desa kecil dekat sebuah Suaka Alam, dan kini telah mengubah semua penduduknya menjadi monster. Sementara itu, televisi dan internet ribut membicarakan hal ini. Banyak asumsi diutarakan.
Pada pertengahan tahun pemerintah Amerika membangun sebuah kelompok penelitiaan rahasia bernama CDC yang bertugas untuk menemukan vaksin virus tersebut. Pada waktu yang sama pemerintah Amerika juga membangun sebuah bahtera Nuh yang bernama Refuges. Lokasi keberadaan Refuges masih dirahasiakan.
Pada tahun ini sebagian orang beranggapan bahwa kiamat semakin dekat, sebagian berharap insiden ini cepat berlalu, sementara sebagian lagi bersikap acuh tak acuh. Segera virus ini pun menjadi topik hangat yang dibicarakan di seluruh dunia, dengan spekulasi mengenai asal dan cara penanggulannya banyak diucapkan namun tak satu pun terbukti benar.
Tahun 2010
Awal tahun 2010 virus Solanum sudah semakin menyebar, menjarah negara-negara di Eropa dan sebagian wilayah Asia. Pemerintah mulai bertindak jauh lebih serius dalam menanggapinya. Perintah diserukan untuk semua penduduk agar berhati-hati terhadap serangan. Negara-negara yang belum terjamah meningkatkan pertahanan militer mereka.
Pemerintah Amerika mulai mengungsikan sejumlah tokoh-tokoh penting untuk segera diungsikan ke dalam Refuges yang telah separuh jadi sedangkan orang-orang yang diduga terjangkit virus ini diminta untuk segera dilarikan ke tempat pengungsian terdekat untuk diurus. Tapi keadaan semakin parah. Tempat pengungsian berubah menjadi area pengembangbiakkan monster. Lokasi-lokasi tertentu mulai dikarantina untuk menghalau menyebarnya para manusia yang telah terinfeksi.
Televisi dan radio tak lagi menayangkan program-program hiburan, tapi terus-menerus menyuarakan pengumuman-pengumuman yang dibut pemerintah setempat. Seruan-seruan akan hari kiamat kian terdengar keras. Evakuasi semakin sering dilakukan. Semua orang ketakutan.
Pertengahan tahun 2010, Refuges telah hampir sepenuhnya selesai dibangun, orang-orang yang mendapatkan suaka untuk mengungsi ke Refuges terlebih dahulu telah diungsikan, sedangkan penduduk lainnya yang tidak mendapatkan suaka diminta oleh pemerintah untuk menunggu di pos karantina besar yang telah dibuka di New York, Las Vegas, Los Angeles dan beberapa kota besar lainnya di Amerika yang nantinya akan segera diangkut secara bertahap ke dalam Refuges. Pos karantina ini dijaga ketat oleh militer dan para tim ahli.
Pada akhir tahun sepuluh unit pesawat besar dioperasikan untuk mulai menganggut gelombang pertama orang-orang yang berada di dalam karantina menuju Refuges. Masing-masing pos mendapat satu unit pesawat. Satu hari setelah pengangkutan peristiwa besar terjadi, perstiwa ini dikenal dengan sebutan "Lautan Zombie", dimana orang-orang yang berada di dalambeberapa pos karantina dan belum terangkut ke Refuges terinfeksi. Menurut rumor virus dibawa oleh salah satu tim evakuasi pesawat terbang. Sejak saat itu sambungan komunikasi dengan Refuges terputus, berapa jumlah unit pesawat pengangkut yang berhasil selamat sampai ke Refuges juga belum dapat dipastikan. Beberapa pos karantina besar seperti yang terdapat di New York, Las Vegas, Los Angeles, Miami dan lainnya hancur berubah menjadi lautan mayat hidup berjalan.
Tahun 2011
Kota-kota besar hingga desa yang terletak di pelosok kecil telah mengalami keruntuhan. Pos-pos karantina di beberapa kota lainnya di Amerika tidak lagi terdengar keberadaannya. Benua Asia nyaris seluruhnya terjangkit virus ini dan mengubah semua penduduknya menjadi mayat hidup berjalan. Virus juga mencapai negara-negara Pasifik lainnya. Pengumuman-pengumuman yang disiarkan pemerintah tak lagi terdengar. Televisi dan radio tak lagi beroperasi. Bahaya telah menyusup memasuki rumah-rumah warga, gedung-gedung bertingkat, ruang-ruang bawah tanah. Banyak manusia yang tidak selamat.
Harapan terakhir adalah mencari cara menuju Refuges atau berusaha bertahan hidup di luar Refuges. Orang-orang hidup yang tersisa mengadu peruntungan mereka dengan mencari Refuges dengan berbekal informasi yang minim mengenai keberadaannya. Kabarnya tempat letaknya di sekitar wilayah pedalaman Nebraska, terlindungi hutan liar yang tumbuh rapat serta diapit oleh beberapa gunung besar. Lokasinya agak sulit ditemukan menigingat tempatnya yang begitu terasing dari dunia luar. Ada juga rumor yang mengatakan Refuges yang sebenarnya berada di suatu pulau di luar benua Amerika, tapi tidak ada satupun yang dapat memastikan dimana tempat ini berada sebenarnya. Sesekali hanya orang-orang yang beruntunglah yang dapat mendengarkan sebuah siaran radio. Siaran yang mengklaim berasal dari sebuah tempat penuh harapan-- Refuges.
Awal tahun 2009 rumor tersebar bahwa telah ditemukan sebuah jenis penyakit baru: virus bernama Solanum yang begitu membahayakan dan dapat menyebar dengan cepat. Virus ini dikatakan berasal dari benua Afrika, menyebabkan orang-orang yang terinfeksi menjadi makhluk buas menyeramkan, menyerang satu sama lain dengan membabi-buta dan tanpa pandang bulu. Penularannya terutama berlangsung melalui gigitan. Virus Solanum tersebut telah menyerang satu desa kecil dekat sebuah Suaka Alam, dan kini telah mengubah semua penduduknya menjadi monster. Sementara itu, televisi dan internet ribut membicarakan hal ini. Banyak asumsi diutarakan.
Pada pertengahan tahun pemerintah Amerika membangun sebuah kelompok penelitiaan rahasia bernama CDC yang bertugas untuk menemukan vaksin virus tersebut. Pada waktu yang sama pemerintah Amerika juga membangun sebuah bahtera Nuh yang bernama Refuges. Lokasi keberadaan Refuges masih dirahasiakan.
Pada tahun ini sebagian orang beranggapan bahwa kiamat semakin dekat, sebagian berharap insiden ini cepat berlalu, sementara sebagian lagi bersikap acuh tak acuh. Segera virus ini pun menjadi topik hangat yang dibicarakan di seluruh dunia, dengan spekulasi mengenai asal dan cara penanggulannya banyak diucapkan namun tak satu pun terbukti benar.
Tahun 2010
Awal tahun 2010 virus Solanum sudah semakin menyebar, menjarah negara-negara di Eropa dan sebagian wilayah Asia. Pemerintah mulai bertindak jauh lebih serius dalam menanggapinya. Perintah diserukan untuk semua penduduk agar berhati-hati terhadap serangan. Negara-negara yang belum terjamah meningkatkan pertahanan militer mereka.
Pemerintah Amerika mulai mengungsikan sejumlah tokoh-tokoh penting untuk segera diungsikan ke dalam Refuges yang telah separuh jadi sedangkan orang-orang yang diduga terjangkit virus ini diminta untuk segera dilarikan ke tempat pengungsian terdekat untuk diurus. Tapi keadaan semakin parah. Tempat pengungsian berubah menjadi area pengembangbiakkan monster. Lokasi-lokasi tertentu mulai dikarantina untuk menghalau menyebarnya para manusia yang telah terinfeksi.
Televisi dan radio tak lagi menayangkan program-program hiburan, tapi terus-menerus menyuarakan pengumuman-pengumuman yang dibut pemerintah setempat. Seruan-seruan akan hari kiamat kian terdengar keras. Evakuasi semakin sering dilakukan. Semua orang ketakutan.
Pertengahan tahun 2010, Refuges telah hampir sepenuhnya selesai dibangun, orang-orang yang mendapatkan suaka untuk mengungsi ke Refuges terlebih dahulu telah diungsikan, sedangkan penduduk lainnya yang tidak mendapatkan suaka diminta oleh pemerintah untuk menunggu di pos karantina besar yang telah dibuka di New York, Las Vegas, Los Angeles dan beberapa kota besar lainnya di Amerika yang nantinya akan segera diangkut secara bertahap ke dalam Refuges. Pos karantina ini dijaga ketat oleh militer dan para tim ahli.
Pada akhir tahun sepuluh unit pesawat besar dioperasikan untuk mulai menganggut gelombang pertama orang-orang yang berada di dalam karantina menuju Refuges. Masing-masing pos mendapat satu unit pesawat. Satu hari setelah pengangkutan peristiwa besar terjadi, perstiwa ini dikenal dengan sebutan "Lautan Zombie", dimana orang-orang yang berada di dalambeberapa pos karantina dan belum terangkut ke Refuges terinfeksi. Menurut rumor virus dibawa oleh salah satu tim evakuasi pesawat terbang. Sejak saat itu sambungan komunikasi dengan Refuges terputus, berapa jumlah unit pesawat pengangkut yang berhasil selamat sampai ke Refuges juga belum dapat dipastikan. Beberapa pos karantina besar seperti yang terdapat di New York, Las Vegas, Los Angeles, Miami dan lainnya hancur berubah menjadi lautan mayat hidup berjalan.
Tahun 2011
Kota-kota besar hingga desa yang terletak di pelosok kecil telah mengalami keruntuhan. Pos-pos karantina di beberapa kota lainnya di Amerika tidak lagi terdengar keberadaannya. Benua Asia nyaris seluruhnya terjangkit virus ini dan mengubah semua penduduknya menjadi mayat hidup berjalan. Virus juga mencapai negara-negara Pasifik lainnya. Pengumuman-pengumuman yang disiarkan pemerintah tak lagi terdengar. Televisi dan radio tak lagi beroperasi. Bahaya telah menyusup memasuki rumah-rumah warga, gedung-gedung bertingkat, ruang-ruang bawah tanah. Banyak manusia yang tidak selamat.
Harapan terakhir adalah mencari cara menuju Refuges atau berusaha bertahan hidup di luar Refuges. Orang-orang hidup yang tersisa mengadu peruntungan mereka dengan mencari Refuges dengan berbekal informasi yang minim mengenai keberadaannya. Kabarnya tempat letaknya di sekitar wilayah pedalaman Nebraska, terlindungi hutan liar yang tumbuh rapat serta diapit oleh beberapa gunung besar. Lokasinya agak sulit ditemukan menigingat tempatnya yang begitu terasing dari dunia luar. Ada juga rumor yang mengatakan Refuges yang sebenarnya berada di suatu pulau di luar benua Amerika, tapi tidak ada satupun yang dapat memastikan dimana tempat ini berada sebenarnya. Sesekali hanya orang-orang yang beruntunglah yang dapat mendengarkan sebuah siaran radio. Siaran yang mengklaim berasal dari sebuah tempat penuh harapan-- Refuges.