Post by Logan Abernathy on Apr 25, 2012 20:41:32 GMT 7
Registration Form
Visualisasi: Gaspard Ulliel
Nama karakter:
Logan Abernathy
Tanggal lahir, umur:
23 Februari 1988, 24 tahun
Ciri-ciri fisik:
Tinggi dan berat sekitar 183 sentimeter dan 75 kilogram. Badan tegap dan cukup kekar. Rambut berwarna cokelat gelap, mata berwarna biru kehijauan.
Sifat karakter:
Sebenarnya baik dan berjiwa sosial, tetapi ia tertutup sehingga tak banyak yang tahu. Tidak begitu lihai berbicara di depan orang yang baru dikenal, sehingga terkadang malah terkesan ketus dan dingin. Menyukai makanan dan apa saja yang bisa membuatnya kenyang, tidak menyukai orang-orang berisik. Pandai memainkan pisau dan senjata api karena ayahnya dulu adalah angkatan udara di Amerika Serikat.
Domisili asal:
Annapolis, Maryland, Amerika Serikat
Latar belakang:
Anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya perempuan, terpaut usia dengannya sekitar 7 tahun. Tinggal dengan damai di Annapolis, Maryland, dengan seorang ayah yang sering tugas ke luar negara sebagai angkatan udara. Ibunya telah lama meninggal akibat penyakit jantung. Ada satu hari saat ayahnya tidak kembali lagi, meninggalkan Logan bersama adiknya yang saat itu sakit parah. Adiknya meninggal tepat ketika wabah virus mulai merajai dunia.
Contoh RPG:
Ketika gadis kecil berambut pirang kecokelatan di hadapannya menutup mata, Logan tidak tahu apakah ada hari yang lebih buruk daripada hari ini.
Tangannya gemetar tetapi ia kuat-kuatkan, perlahan meraih jemari adiknya yang masih begitu muda untuk bertemu dengan Tuhan. Masih tigabelas tahun, masih sangat belia, dan mengapa Tuhan telah memanggilnya? Logan tidak mengerti dan dia juga tidak akan mempertanyakan mengapa, karena ia tahu tidak akan ada yang dapat menjawabnya. Dokter yang menangani May Belle menyampaikan belasungkawanya sebelum keluar untuk membiarkan Logan bersedih atas kepergian adiknya. Dan keputusan dokter itu jelas-jelas benar, karena pemuda berusia 20 tahun itu tidak pernah ingin menangis di hadapan orang lain.
Tangan May Belle terasa hangat sekali di dalam genggamannya, dan Logan jadi rindu pada Ayah. Kemana perginya laki-laki tua itu? Mati di perjalanan, kah? Tetapi tidak pernah ada berita, Logan tidak pernah menyimpulkan apa-apa jika bukti saja tidak ada. Tetapi ada satu hal yang ia sadari: ia kini sendiri. Ayah tak kembali, May Belle pun menyusul pergi. Logan bahkan tidak pernah mengira hatinya bisa serapuh ini ketika dua orang yang ia kasihi tidak bisa lagi menemani hari-harinya.
Tapi di kemudian hari, Logan Abernathy akan tahu, bahwa keputusan Tuhan untuk mengambil May Belle secepatnya adalah keputusan yang paling tepat.